Manfaat Berorganisasi - Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain. Untuk itu, manusia, pada umumnya akan tinggal secara bersama-sama dengan manusia lainnya. Dengan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki, mendorong manusia untuk saling bekerja sama. Dalam sistem kerjasama inilah masing-masing kelebihan dan kekurangan akan saling melengkapi.
Organisasi adalah alat yang tepat untuk belajar menerapkan kerjasama. Karena dalam organisasi, masing-masing anggota memiliki tugas dan fungsinya secara berbeda. Apalagi, pembagian peran ini didukung oleh struktur yang ada dalam organisasi. Darisituasi ini lah biasanya seseorang dapat mengembangkan potensi dalam dirinya.
Pemuda adalah manusia yang biasanya memiliki potensi namun membutuhkan penunjang untuk mengembangkannya. Hal ini adalah wajar, karena sebagai manusia, pemuda yang umumnya masih duduk di bangku kuliah belum begitu banyak mendapatkan pengalaman. Apalagi kelak, mereka juga akan menjalani kehidupan yang lebih konkrit yakni dengan berada ditengah-tengah masyarakat.
Beberapa manfaat berorganisasi yang akan kita dapatkan antara lain seperti, bertambahnya ilmu pengetahuan, memahami gejala-gejala yang timbul di dalam masyarakat, belajar menerapkan gagasan, merespon terhadap suatu keadaan, belajar menimpin dan memanajemen waktu dan karena aktif dalam beraktivitas, maka secara otomatis kita akan mendapatkan teman-teman baru.
1. Bertambah Ilmu Pengetahuan
Dalam suatu disiplin ilmu, fakultas ekonomi misalnya, kita akan cukup sulit untuk mendapatkan pengetahuan diluar daripada ilmu ekonomi. Beda hal ketika kita mengikuti organisasi. Dalam organisasi yang cakupannya kampus saja, kita akan dengan mudah mendapatkan ilmu pengetahuan diluar jurusan yang kita ambil.
Karena biasanya, anggota dalam suatu organisasi, berasal dari macam-macam fakultas. Diskusi-diskusi yang kerap dilakukan menjadi jalan bagi pengetahuan baru sekaligus sebagai media untuk belajar mengungkapkan pendapat. Bertukar informasi sangat dimungkinkan terjadi dalam forum-forum diskusi. Maka tidak heran jika ada anak organisasi dari fakultas ekonomi misalnya, ia banyak tahu soal ilmu dari fakultas lain seperti hukum atau ilmu politik.
Belum lagi pengetahuan-pengetahuan yang diberikan oleh organisasi. Tidak jarang, Mahasiswa yang aktif di organisasi biasanya lebih menonjol diantara kawan-kawannya yang lain yang tidak aktif berorganisasi. Biasanya ia akan aktif mengeluarkan pendapatnya didalam kelas.
2. Memahami Gejala-gejala Di Dalam Masyarakat
Sebagai mahasiswa yang kelak juga akan menjadi salah satu bagian dalam pergaulan sosial di dalam masyarakat, pemahaman terhadap keadaan masyarakat saat menjadi mahasiswa, akan membuat ia lebih siap ketika sudah menyelesaikan studinya.
Di dalam masyarakat, umumnya mereka tidak tahu menahu soal jurusan apa yang kita ambil. Setau mereka, jika sudah berkuliah apalagi sudah memiliki title, maka ia akan dianggap tahu segalanya. Misalnya saja kita mengambil fakultas ekonomi, sedangkan ada masyarakat yang menanyakan prihal hukum. Tentu kita akan kelabakan menjawabnya. Dengan berorganisasi, kita bisa mengantisipasi prihal ini dan hal ini, umum terjadi saat kita sudah hidup bermasyarakat.
3. Belajar Menerapkan Gagasan
Dalam organisasi, kita akan diajak dan dilatih berfikir untuk membuat program kerja. Nah program kerja ini dibuat berdasarkan dari ide-ide yang dikeluarkan oleh anggota dalam forum organisasi. Ketika program kerja sudah di sepakati, maka seluruh anggota organisasi akan menjalankannya dan berusaha untuk merealisasikan program kerja tersebut.
4. Merespon Situasi atau Keadaan
Selama masih hidup, kita tidak akan mungkin terlepas dari yang namanya masalah. Baik masalah pribadi maupun bukan. Setiap masalah yang timbul tentu harus dicarikan solusinya. Dalam organisasi, kita akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga ini.
Semisal masalah dalam lingkup kampus yakni, prihal biaya kuliah, atau fasilitas kampus yang tidak memadai. Dalam organisasi, kita akan mencari solusi agar permasalahan itu bisa di atasi, baik berupa beraudiensi dengan pejabat kampus terkait, maupun dengan melakukan demonstrasi. Disini kita akan berhadapan dengan orang-orang yang memegang kepentingan. Ini dapat melatih kita bagaimana cara berbicara yang tepat saat menghadapi orang-orang semacam ini.
5. Belajar Memimpin dan Memanajemen Waktu
Organisasi adalah miniatur Negara karena menaungi anggota. Umumnya, ketua organisasi adalah seorang yang dipercaya sebagai nahkoda untuk mengatur dan mengambil kebijakan. Hampir sama seperti rektor bahkan pejabat-pejabat negara seperti bupati, gubernur, dan Presiden. Hanya kapasitasnya saja yang berbeda.
Sebagai seorang pemimpin, kita akan mendapatkan pengalaman bagaimana cara mendahulukan hal yang prinsip dan yang tidak prinsip. Hal yang prinsip adalah suatu keadaan yang jika tidak kita lakukan, menyebabkan kerugian bagi anggota dan organisasi. Hal yang tidak prinsip adalah sebaliknya. Dari sini, kita akan mendapatkan pengetahuan mana kegiatan yang bisa menunjang untuk mengembangkan diri atau tidak.
6. Mempunyai Banyak Teman
Poin ini sebenarnya adalah bonus saja. Karena tanpa berorganisasi pun kita bisa mendapatkan teman. Namun bedanya, teman yang kita dapat dalam berorganisasi merupakan teman yang secara pengetahuan dan tindakan lebih produktif. Teman yang kita dapat dalam organisasi, biasanya dapat membantu kita dalam mengembangkan potensi diri.
Disamping itu, biasanya seseorang yang aktif dalam organisasi, memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap keadaan sosial. Sensitivitas atau peka terhadap lingkungan ini didasarkan pada pengetahuan yang ia miliki. Dalam pendidikan formal, hal-hal tersebut sangat kecil kemungkinan untuk didapat.
Karena aktivitasnya yang selalu bersinggungan dengan banyak orang, kedewasaan diri pun lambat laun tumbuh. Pola fikir berubah, tidak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri.
Manfaat Berorganisasi ini akan kita dapatkan jika kita betul-betul menekuni dan bukan karena ikut-ikutan saja. Apalagi jika alasannya adalah untuk mencari teman atau yang lebih parahnya hanya untuk sekedar mencari pacar.
sumber : Organisasi adalah alat yang tepat untuk belajar menerapkan kerjasama. Karena dalam organisasi, masing-masing anggota memiliki tugas dan fungsinya secara berbeda. Apalagi, pembagian peran ini didukung oleh struktur yang ada dalam organisasi. Darisituasi ini lah biasanya seseorang dapat mengembangkan potensi dalam dirinya.
Pemuda adalah manusia yang biasanya memiliki potensi namun membutuhkan penunjang untuk mengembangkannya. Hal ini adalah wajar, karena sebagai manusia, pemuda yang umumnya masih duduk di bangku kuliah belum begitu banyak mendapatkan pengalaman. Apalagi kelak, mereka juga akan menjalani kehidupan yang lebih konkrit yakni dengan berada ditengah-tengah masyarakat.
Beberapa manfaat berorganisasi yang akan kita dapatkan antara lain seperti, bertambahnya ilmu pengetahuan, memahami gejala-gejala yang timbul di dalam masyarakat, belajar menerapkan gagasan, merespon terhadap suatu keadaan, belajar menimpin dan memanajemen waktu dan karena aktif dalam beraktivitas, maka secara otomatis kita akan mendapatkan teman-teman baru.
1. Bertambah Ilmu Pengetahuan
Dalam suatu disiplin ilmu, fakultas ekonomi misalnya, kita akan cukup sulit untuk mendapatkan pengetahuan diluar daripada ilmu ekonomi. Beda hal ketika kita mengikuti organisasi. Dalam organisasi yang cakupannya kampus saja, kita akan dengan mudah mendapatkan ilmu pengetahuan diluar jurusan yang kita ambil.
Karena biasanya, anggota dalam suatu organisasi, berasal dari macam-macam fakultas. Diskusi-diskusi yang kerap dilakukan menjadi jalan bagi pengetahuan baru sekaligus sebagai media untuk belajar mengungkapkan pendapat. Bertukar informasi sangat dimungkinkan terjadi dalam forum-forum diskusi. Maka tidak heran jika ada anak organisasi dari fakultas ekonomi misalnya, ia banyak tahu soal ilmu dari fakultas lain seperti hukum atau ilmu politik.
Belum lagi pengetahuan-pengetahuan yang diberikan oleh organisasi. Tidak jarang, Mahasiswa yang aktif di organisasi biasanya lebih menonjol diantara kawan-kawannya yang lain yang tidak aktif berorganisasi. Biasanya ia akan aktif mengeluarkan pendapatnya didalam kelas.
2. Memahami Gejala-gejala Di Dalam Masyarakat
Sebagai mahasiswa yang kelak juga akan menjadi salah satu bagian dalam pergaulan sosial di dalam masyarakat, pemahaman terhadap keadaan masyarakat saat menjadi mahasiswa, akan membuat ia lebih siap ketika sudah menyelesaikan studinya.
Di dalam masyarakat, umumnya mereka tidak tahu menahu soal jurusan apa yang kita ambil. Setau mereka, jika sudah berkuliah apalagi sudah memiliki title, maka ia akan dianggap tahu segalanya. Misalnya saja kita mengambil fakultas ekonomi, sedangkan ada masyarakat yang menanyakan prihal hukum. Tentu kita akan kelabakan menjawabnya. Dengan berorganisasi, kita bisa mengantisipasi prihal ini dan hal ini, umum terjadi saat kita sudah hidup bermasyarakat.
3. Belajar Menerapkan Gagasan
Dalam organisasi, kita akan diajak dan dilatih berfikir untuk membuat program kerja. Nah program kerja ini dibuat berdasarkan dari ide-ide yang dikeluarkan oleh anggota dalam forum organisasi. Ketika program kerja sudah di sepakati, maka seluruh anggota organisasi akan menjalankannya dan berusaha untuk merealisasikan program kerja tersebut.
4. Merespon Situasi atau Keadaan
Selama masih hidup, kita tidak akan mungkin terlepas dari yang namanya masalah. Baik masalah pribadi maupun bukan. Setiap masalah yang timbul tentu harus dicarikan solusinya. Dalam organisasi, kita akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga ini.
Semisal masalah dalam lingkup kampus yakni, prihal biaya kuliah, atau fasilitas kampus yang tidak memadai. Dalam organisasi, kita akan mencari solusi agar permasalahan itu bisa di atasi, baik berupa beraudiensi dengan pejabat kampus terkait, maupun dengan melakukan demonstrasi. Disini kita akan berhadapan dengan orang-orang yang memegang kepentingan. Ini dapat melatih kita bagaimana cara berbicara yang tepat saat menghadapi orang-orang semacam ini.
5. Belajar Memimpin dan Memanajemen Waktu
Organisasi adalah miniatur Negara karena menaungi anggota. Umumnya, ketua organisasi adalah seorang yang dipercaya sebagai nahkoda untuk mengatur dan mengambil kebijakan. Hampir sama seperti rektor bahkan pejabat-pejabat negara seperti bupati, gubernur, dan Presiden. Hanya kapasitasnya saja yang berbeda.
Sebagai seorang pemimpin, kita akan mendapatkan pengalaman bagaimana cara mendahulukan hal yang prinsip dan yang tidak prinsip. Hal yang prinsip adalah suatu keadaan yang jika tidak kita lakukan, menyebabkan kerugian bagi anggota dan organisasi. Hal yang tidak prinsip adalah sebaliknya. Dari sini, kita akan mendapatkan pengetahuan mana kegiatan yang bisa menunjang untuk mengembangkan diri atau tidak.
6. Mempunyai Banyak Teman
Poin ini sebenarnya adalah bonus saja. Karena tanpa berorganisasi pun kita bisa mendapatkan teman. Namun bedanya, teman yang kita dapat dalam berorganisasi merupakan teman yang secara pengetahuan dan tindakan lebih produktif. Teman yang kita dapat dalam organisasi, biasanya dapat membantu kita dalam mengembangkan potensi diri.
Disamping itu, biasanya seseorang yang aktif dalam organisasi, memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap keadaan sosial. Sensitivitas atau peka terhadap lingkungan ini didasarkan pada pengetahuan yang ia miliki. Dalam pendidikan formal, hal-hal tersebut sangat kecil kemungkinan untuk didapat.
Karena aktivitasnya yang selalu bersinggungan dengan banyak orang, kedewasaan diri pun lambat laun tumbuh. Pola fikir berubah, tidak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri.
Manfaat Berorganisasi ini akan kita dapatkan jika kita betul-betul menekuni dan bukan karena ikut-ikutan saja. Apalagi jika alasannya adalah untuk mencari teman atau yang lebih parahnya hanya untuk sekedar mencari pacar.
Selanjutnya...