Minggu, 03 Juni 2018

Pentingnya Program Kerja Dalam Organisasi

entingnya Program Kerja Dalam Organisasi - Setiap organisasi yang dibentuk pastilah memiliki cita cita atau yang sering disebut dengan visi. Cita cita ini adalah capaian tertinggi atau tujuan daripada dibentuknya suatu organisasi. Demi mewujudkan cita cita tersebut, sebuah organisasi harus memiliki analisa atau gambaran secara utuh mengenai permasalahan permasalahan yang menghambat dalam mewujudkan cita citanya. Setelah mendapatkan gambaran yang komprehensif, maka program kerja akan ditentukan yang bisa kita sebut sebagai misi. Artinya, program kerja merupakan tindak lanjut dari visi atau cita cita. Dapat disimpulkan juga bahwa tidak akan pernah tercapai visi suatu organisasi, jika misi yang sudah ditentukan tidak dilaksanakan dengan baik.

Kita contohkan sebuah perusahaan yang akan memproduksi suatu barang elektronik misalnya. Visi dari perusahaan tersebut tentunya adalah agar barang yang mereka ciptakan laku dipasaran sehingga mendapatkan keuntungan. Memahami produk kompetitor dengan baik dan benar adalah langkah awal untuk bersaing. Sejauh mana kualitas barang yang diciptakan serta harga yang ditawarkan oleh pesaing di pasaran. Akan sulit bahkan mustahil jika produk yang kita ciptakan, secara kualitas lebih rendah, sedangkan harga lebih mahal dari produk pesaing kita yang harganya lebih murah dengan kualitas lebih baik. Setelah semuanya jelas, maka kita akan dapat mengukur saat memproduksi baik dari segi kualitas yang harus dicapai serta harga yang harus ditawarkan pada konsumen di pasaran. Jika ingin sukses, tentunya saja produk kita harus lebih baik dengan harga lebih rendah, atau minimalnya, kualitas sama dengan harga yang lebih rendah. Hal ini sudah dapat dipastikan bahwa visi perusahaan akan segera terwujud. Mengingat Pentingnya program kerja dalam organisasi, maka jangan sekali kali program kerja yang dibuat tidak berdasarkan pada kondisi yang ada (sebuah program yang dapat menyelesaikan hambatan dalam mewujudkan cita cita organisasi). Hal itu akan membuat tujuan dari dibentuknya organisasi tidak akan terwujud, karena permasalahan yang ada tidak pernah diselesaikan. Yang lebih parahnya lagi jika program kerja yang dibuat hanya lah program kerja hasil copy paste dari organisasi sebelah tanpa ada dasar yang jelas. Bukan berarti jika terdapat kemiripan suatu program kerja antara organisasi satu dengan organisasi satunya lagi adalah sebuah kesalahan. Karena yang menjadi salah adalah ketika program kerja sudah diputuskan dan ditetapkan, para fungsionaris organisasinya tidak memiliki dalil atau dasar yang kuat dalam menjelaskan secara ilmiah program kerja tersebut. Setidaknya ada empat poin yang harus dilakukan yaitu, perencanaan, pembagian kerja, pelaksanaan dan pengawasan atau evaluasi. Karena faktanya, tidak sedikit organisasi dengan program kerja yang baik, namun dalam pelaksanaanya tidak berjalan dengan maksimal. Banyak faktor yang dapat menyebabkan hal yang demikian itu, seperti ketidak pahaman anggota terhadap program kerja atau bahkan visi dari organisasinya. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kemudian menjadi fokus utama. Bisa juga karena tidak disiplinnya organisasi tersebut, sehingga tidak dapat memaksimalkan momentum yang ada. Semisal organisasi yang fokus terhadap lingkungan, namun ketika terjadi problem yang berkaitan dengan lingkungan, organisasi tersebut tidak bertindak apa apa. Hal hal yang demikian itu tentu saja akan menyulitkan dalam mewujudkan visi dari organisasi tersebut. Beberapa uraian di atas setidaknya dapat menggambarkan Pentingnya Program Kerja dalam Organisasi. Beberapa problem yang dituliskan merupakan hal yang hingga saat ini masih kerap terjadi di dalam organisasi. Meminimalisir hal hal tersebut seperti disiplin atau kesigapan organisasi dalam merespone berbagi problem yang berkaitan dengan program kerja, merupakan langkah yang baik dan dapat mempercepat terwujudnya cita cita organisasi. Seperti halnya ingin mewujudkan ketahanan pangan namun tidak pernah menghentikan pengalih fungsian lahan. sumber : http://www.kubaca.net/2018/06/pentingnya-program-kerja-dalam-organisasi.html

Selanjutnya...

Manfaat Berorganisasi

Manfaat Berorganisasi - Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain. Untuk itu, manusia, pada umumnya akan tinggal secara bersama-sama dengan manusia lainnya. Dengan kekurangan dan kelebihan yang dimiliki, mendorong manusia untuk saling bekerja sama. Dalam sistem kerjasama inilah masing-masing kelebihan dan kekurangan akan saling melengkapi.

Organisasi adalah alat yang tepat untuk belajar menerapkan kerjasama. Karena dalam organisasi, masing-masing anggota memiliki tugas dan fungsinya secara berbeda. Apalagi, pembagian peran ini didukung oleh struktur yang ada dalam organisasi. Darisituasi ini lah biasanya seseorang dapat mengembangkan potensi dalam dirinya. Pemuda adalah manusia yang biasanya memiliki potensi namun membutuhkan penunjang untuk mengembangkannya. Hal ini adalah wajar, karena sebagai manusia, pemuda yang umumnya masih duduk di bangku kuliah belum begitu banyak mendapatkan pengalaman. Apalagi kelak, mereka juga akan menjalani kehidupan yang lebih konkrit yakni dengan berada ditengah-tengah masyarakat. Beberapa manfaat berorganisasi yang akan kita dapatkan antara lain seperti, bertambahnya ilmu pengetahuan, memahami gejala-gejala yang timbul di dalam masyarakat, belajar menerapkan gagasan, merespon terhadap suatu keadaan, belajar menimpin dan memanajemen waktu dan karena aktif dalam beraktivitas, maka secara otomatis kita akan mendapatkan teman-teman baru. 1. Bertambah Ilmu Pengetahuan Dalam suatu disiplin ilmu, fakultas ekonomi misalnya, kita akan cukup sulit untuk mendapatkan pengetahuan diluar daripada ilmu ekonomi. Beda hal ketika kita mengikuti organisasi. Dalam organisasi yang cakupannya kampus saja, kita akan dengan mudah mendapatkan ilmu pengetahuan diluar jurusan yang kita ambil. Karena biasanya, anggota dalam suatu organisasi, berasal dari macam-macam fakultas. Diskusi-diskusi yang kerap dilakukan menjadi jalan bagi pengetahuan baru sekaligus sebagai media untuk belajar mengungkapkan pendapat. Bertukar informasi sangat dimungkinkan terjadi dalam forum-forum diskusi. Maka tidak heran jika ada anak organisasi dari fakultas ekonomi misalnya, ia banyak tahu soal ilmu dari fakultas lain seperti hukum atau ilmu politik. Belum lagi pengetahuan-pengetahuan yang diberikan oleh organisasi. Tidak jarang, Mahasiswa yang aktif di organisasi biasanya lebih menonjol diantara kawan-kawannya yang lain yang tidak aktif berorganisasi. Biasanya ia akan aktif mengeluarkan pendapatnya didalam kelas. 2. Memahami Gejala-gejala Di Dalam Masyarakat Sebagai mahasiswa yang kelak juga akan menjadi salah satu bagian dalam pergaulan sosial di dalam masyarakat, pemahaman terhadap keadaan masyarakat saat menjadi mahasiswa, akan membuat ia lebih siap ketika sudah menyelesaikan studinya. Di dalam masyarakat, umumnya mereka tidak tahu menahu soal jurusan apa yang kita ambil. Setau mereka, jika sudah berkuliah apalagi sudah memiliki title, maka ia akan dianggap tahu segalanya. Misalnya saja kita mengambil fakultas ekonomi, sedangkan ada masyarakat yang menanyakan prihal hukum. Tentu kita akan kelabakan menjawabnya. Dengan berorganisasi, kita bisa mengantisipasi prihal ini dan hal ini, umum terjadi saat kita sudah hidup bermasyarakat. 3. Belajar Menerapkan Gagasan Dalam organisasi, kita akan diajak dan dilatih berfikir untuk membuat program kerja. Nah program kerja ini dibuat berdasarkan dari ide-ide yang dikeluarkan oleh anggota dalam forum organisasi. Ketika program kerja sudah di sepakati, maka seluruh anggota organisasi akan menjalankannya dan berusaha untuk merealisasikan program kerja tersebut. 4. Merespon Situasi atau Keadaan Selama masih hidup, kita tidak akan mungkin terlepas dari yang namanya masalah. Baik masalah pribadi maupun bukan. Setiap masalah yang timbul tentu harus dicarikan solusinya. Dalam organisasi, kita akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga ini. Semisal masalah dalam lingkup kampus yakni, prihal biaya kuliah, atau fasilitas kampus yang tidak memadai. Dalam organisasi, kita akan mencari solusi agar permasalahan itu bisa di atasi, baik berupa beraudiensi dengan pejabat kampus terkait, maupun dengan melakukan demonstrasi. Disini kita akan berhadapan dengan orang-orang yang memegang kepentingan. Ini dapat melatih kita bagaimana cara berbicara yang tepat saat menghadapi orang-orang semacam ini. 5. Belajar Memimpin dan Memanajemen Waktu Organisasi adalah miniatur Negara karena menaungi anggota. Umumnya, ketua organisasi adalah seorang yang dipercaya sebagai nahkoda untuk mengatur dan mengambil kebijakan. Hampir sama seperti rektor bahkan pejabat-pejabat negara seperti bupati, gubernur, dan Presiden. Hanya kapasitasnya saja yang berbeda. Sebagai seorang pemimpin, kita akan mendapatkan pengalaman bagaimana cara mendahulukan hal yang prinsip dan yang tidak prinsip. Hal yang prinsip adalah suatu keadaan yang jika tidak kita lakukan, menyebabkan kerugian bagi anggota dan organisasi. Hal yang tidak prinsip adalah sebaliknya. Dari sini, kita akan mendapatkan pengetahuan mana kegiatan yang bisa menunjang untuk mengembangkan diri atau tidak. 6. Mempunyai Banyak Teman Poin ini sebenarnya adalah bonus saja. Karena tanpa berorganisasi pun kita bisa mendapatkan teman. Namun bedanya, teman yang kita dapat dalam berorganisasi merupakan teman yang secara pengetahuan dan tindakan lebih produktif. Teman yang kita dapat dalam organisasi, biasanya dapat membantu kita dalam mengembangkan potensi diri. Disamping itu, biasanya seseorang yang aktif dalam organisasi, memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap keadaan sosial. Sensitivitas atau peka terhadap lingkungan ini didasarkan pada pengetahuan yang ia miliki. Dalam pendidikan formal, hal-hal tersebut sangat kecil kemungkinan untuk didapat. Karena aktivitasnya yang selalu bersinggungan dengan banyak orang, kedewasaan diri pun lambat laun tumbuh. Pola fikir berubah, tidak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Manfaat Berorganisasi ini akan kita dapatkan jika kita betul-betul menekuni dan bukan karena ikut-ikutan saja. Apalagi jika alasannya adalah untuk mencari teman atau yang lebih parahnya hanya untuk sekedar mencari pacar. sumber : Organisasi adalah alat yang tepat untuk belajar menerapkan kerjasama. Karena dalam organisasi, masing-masing anggota memiliki tugas dan fungsinya secara berbeda. Apalagi, pembagian peran ini didukung oleh struktur yang ada dalam organisasi. Darisituasi ini lah biasanya seseorang dapat mengembangkan potensi dalam dirinya. Pemuda adalah manusia yang biasanya memiliki potensi namun membutuhkan penunjang untuk mengembangkannya. Hal ini adalah wajar, karena sebagai manusia, pemuda yang umumnya masih duduk di bangku kuliah belum begitu banyak mendapatkan pengalaman. Apalagi kelak, mereka juga akan menjalani kehidupan yang lebih konkrit yakni dengan berada ditengah-tengah masyarakat. Beberapa manfaat berorganisasi yang akan kita dapatkan antara lain seperti, bertambahnya ilmu pengetahuan, memahami gejala-gejala yang timbul di dalam masyarakat, belajar menerapkan gagasan, merespon terhadap suatu keadaan, belajar menimpin dan memanajemen waktu dan karena aktif dalam beraktivitas, maka secara otomatis kita akan mendapatkan teman-teman baru. 1. Bertambah Ilmu Pengetahuan Dalam suatu disiplin ilmu, fakultas ekonomi misalnya, kita akan cukup sulit untuk mendapatkan pengetahuan diluar daripada ilmu ekonomi. Beda hal ketika kita mengikuti organisasi. Dalam organisasi yang cakupannya kampus saja, kita akan dengan mudah mendapatkan ilmu pengetahuan diluar jurusan yang kita ambil. Karena biasanya, anggota dalam suatu organisasi, berasal dari macam-macam fakultas. Diskusi-diskusi yang kerap dilakukan menjadi jalan bagi pengetahuan baru sekaligus sebagai media untuk belajar mengungkapkan pendapat. Bertukar informasi sangat dimungkinkan terjadi dalam forum-forum diskusi. Maka tidak heran jika ada anak organisasi dari fakultas ekonomi misalnya, ia banyak tahu soal ilmu dari fakultas lain seperti hukum atau ilmu politik. Belum lagi pengetahuan-pengetahuan yang diberikan oleh organisasi. Tidak jarang, Mahasiswa yang aktif di organisasi biasanya lebih menonjol diantara kawan-kawannya yang lain yang tidak aktif berorganisasi. Biasanya ia akan aktif mengeluarkan pendapatnya didalam kelas. 2. Memahami Gejala-gejala Di Dalam Masyarakat Sebagai mahasiswa yang kelak juga akan menjadi salah satu bagian dalam pergaulan sosial di dalam masyarakat, pemahaman terhadap keadaan masyarakat saat menjadi mahasiswa, akan membuat ia lebih siap ketika sudah menyelesaikan studinya. Di dalam masyarakat, umumnya mereka tidak tahu menahu soal jurusan apa yang kita ambil. Setau mereka, jika sudah berkuliah apalagi sudah memiliki title, maka ia akan dianggap tahu segalanya. Misalnya saja kita mengambil fakultas ekonomi, sedangkan ada masyarakat yang menanyakan prihal hukum. Tentu kita akan kelabakan menjawabnya. Dengan berorganisasi, kita bisa mengantisipasi prihal ini dan hal ini, umum terjadi saat kita sudah hidup bermasyarakat. 3. Belajar Menerapkan Gagasan Dalam organisasi, kita akan diajak dan dilatih berfikir untuk membuat program kerja. Nah program kerja ini dibuat berdasarkan dari ide-ide yang dikeluarkan oleh anggota dalam forum organisasi. Ketika program kerja sudah di sepakati, maka seluruh anggota organisasi akan menjalankannya dan berusaha untuk merealisasikan program kerja tersebut. 4. Merespon Situasi atau Keadaan Selama masih hidup, kita tidak akan mungkin terlepas dari yang namanya masalah. Baik masalah pribadi maupun bukan. Setiap masalah yang timbul tentu harus dicarikan solusinya. Dalam organisasi, kita akan mendapatkan pelajaran yang sangat berharga ini. Semisal masalah dalam lingkup kampus yakni, prihal biaya kuliah, atau fasilitas kampus yang tidak memadai. Dalam organisasi, kita akan mencari solusi agar permasalahan itu bisa di atasi, baik berupa beraudiensi dengan pejabat kampus terkait, maupun dengan melakukan demonstrasi. Disini kita akan berhadapan dengan orang-orang yang memegang kepentingan. Ini dapat melatih kita bagaimana cara berbicara yang tepat saat menghadapi orang-orang semacam ini. 5. Belajar Memimpin dan Memanajemen Waktu Organisasi adalah miniatur Negara karena menaungi anggota. Umumnya, ketua organisasi adalah seorang yang dipercaya sebagai nahkoda untuk mengatur dan mengambil kebijakan. Hampir sama seperti rektor bahkan pejabat-pejabat negara seperti bupati, gubernur, dan Presiden. Hanya kapasitasnya saja yang berbeda. Sebagai seorang pemimpin, kita akan mendapatkan pengalaman bagaimana cara mendahulukan hal yang prinsip dan yang tidak prinsip. Hal yang prinsip adalah suatu keadaan yang jika tidak kita lakukan, menyebabkan kerugian bagi anggota dan organisasi. Hal yang tidak prinsip adalah sebaliknya. Dari sini, kita akan mendapatkan pengetahuan mana kegiatan yang bisa menunjang untuk mengembangkan diri atau tidak. 6. Mempunyai Banyak Teman Poin ini sebenarnya adalah bonus saja. Karena tanpa berorganisasi pun kita bisa mendapatkan teman. Namun bedanya, teman yang kita dapat dalam berorganisasi merupakan teman yang secara pengetahuan dan tindakan lebih produktif. Teman yang kita dapat dalam organisasi, biasanya dapat membantu kita dalam mengembangkan potensi diri. Disamping itu, biasanya seseorang yang aktif dalam organisasi, memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap keadaan sosial. Sensitivitas atau peka terhadap lingkungan ini didasarkan pada pengetahuan yang ia miliki. Dalam pendidikan formal, hal-hal tersebut sangat kecil kemungkinan untuk didapat. Karena aktivitasnya yang selalu bersinggungan dengan banyak orang, kedewasaan diri pun lambat laun tumbuh. Pola fikir berubah, tidak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Manfaat Berorganisasi ini akan kita dapatkan jika kita betul-betul menekuni dan bukan karena ikut-ikutan saja. Apalagi jika alasannya adalah untuk mencari teman atau yang lebih parahnya hanya untuk sekedar mencari pacar.

Selanjutnya...

Fungsi dan Tujuan Rapat Dalam Organisasi

Fungsi dan Tujuan Rapat Dalam Organisasi - Dalam artikel sebelumnya telah dibahas beberapa tema mengenai organisasi mulai dari Cara Kerja Organisasi, Pentingnya Program Kerja Dalam Organisasi, Model Organisasi dan lainnya mengenai organisasi. Dalam artikel ini, penulis ingin mencoba untuk mengulas perihal rapat yang juga beberapa kali telah disinggung dalam artikel sebelumnya.

Secara jelas dan tegas dikatakan bahwa rapat merupakan salah satu agenda penting dan tentunya harus dijalankan oleh sebuah organisasi. Rapat pula bisa menggambarkan berjalan atau tidaknya sistem dalam suatu organisasi sekaligus mencerminkan disiplin atau tidaknya para kader dalam organisasi tersebut. Untuk itu fungsi dan tujuan rapat dalam organisasi akan diulas lebih jauh dalam tulisan ini. Fungsi Rapat Rapat ( meeting) merupakan media atau alat untuk berkomunikasi dan bertatap muka secara langsung antara pimpinan hingga anggota untuk mendiskusikan atau pun memutuskan suatu hal yang menyangkut kepentingan organisasi dan sifatnya resmi seperti pembahasan program kerja, memberikan perkembangan atas masalah yang terjadi juga bisa karena pimpinan membutuhkan masukan dari stakeholder dalam organisasi. Namun, mengenai hal hal yang penting, biasanya tidak semua menghadiri. Rapat model ini umumnya hanya dihadiri oleh pimpinan-pimpinan divisi atau bidang saja. Model rapat macam ini biasa disebut dengan rapat terbatas atau rapat tertutup. Sehingga dapat digambarkan bahwa fungsi rapat antara lain: a. Forum Silaturahmi b. Forum dengar pendapat c. Forum evaluasi dan rekomendasi d. Sebagai sarana untuk bernegosiasi e. Forum untuk memutuskan suatu hal f. Sebagai sarana untuk laporan pertanggungjawaban. Tujuan Rapat Berdasarkan uraian mengenai fungsi dari rapat di atas, kita juga sudah dapat menggambarkan apa tujuan dari sebuah rapat. Karena faktanya, banyak hal hal dalam organisasi yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan melalui komunikasi via telephone ataupun surat menyurat (administratif). Terlebih jika hal penting atau suatu hal yang sifatnya sensitif. Sehingga lebih bertatap muka akan meminimalisir salah tafsir. Apalagi saat organisasi sedang dalam upaya menyelesaikan masalah, sangat tidak efektif jika tidak dilakukan melalui rapat. Melibatkan anggota secara langsung juga akan lebih mudah untuk memberikan pendidikan atau pengetahuan jika kedepan kembali menghadapi masalah. Menyuntik semangat agar para anggota kembali bergairah juga bisa dilakukan dalam forum model ini. Sehingga dapat di tuliskan tujuan dari rapat adalah sebagai berikut: a. Sebagai sarana yang efektif untuk memecahkan masalah b. Sebagai sarana yang efektif untuk menyampaikan informasi c. Sebagai sarana yang efektif untuk melibatkan anggota dalam kerja-kerja organisasi d. Sebagai sarana yang efektif untuk berkoordinasi Ulasan di atas mengenai fungsi dan tujuan rapat dalam organisasi sangat jelas memiliki posisi yang vital. Hal ini juga sekaligus menyimpulkan soal berjalan atau tidaknya roda organisasi karena, jika organisasi bergerak atau bekerja pasti akan selalu menemukan masalah. Sehingga tidak ada alasan bagi organisasi untuk tidak mengadakan rapat. http://www.kubaca.net/2018/06/fungsi-dan-tujuan-rapat-dalam-organisasi.html

Selanjutnya...